sumber:http://images.google.co.id

Mencari Ilmu

Mencari ilmu karena Allah
Mencari ilmu pada dasarnya adalah mencari kualitas berbagai dimensi hidup kita. Ibadah dan aktivitas kita lainnya akan berbobot dan berarti, bila disadari oleh ilmu. Sebuah keterangan menyebutkan bahwa ilmu adalah imam amal dan amal adalah makmumnya. Seorang bijak menyebutkan bahwa ilmu adalah kepala sedangkan amal adalah badan.badan tidak berarti sama sekali tanpa kepala. Dan kepala yang tidak berbadan sangat mengerikan: tidak memiliki arti.
Rasulullah mewajibkan setiap kaum muslim untuk mencari ilmu, secara khusus ilmu agama. Sebab ilmu sangat terkait dengan kualitas akhlak, kualitas kerja , dan kualitas kehidupan lainnya. Selain sangat terkait dengan kualitas hidup, mencari ilmu merupakan sarana seseorang masuk ke dalam surga. Mencari ilmu sama dengan mencari surga. Dalam sebuah hadist disebutkan : Abu Hurairah menyebutkan bahwa rasulullah bersabda,”barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah sekelompok orang berkumpul di satu rumah allah(masjid,majilis taklim) dimana mereka membaca kitab allah dan mempelajarinya, melainkan turunlah ketenangan kepada mereka. Mereka akan diliputi berbagai rahmat dan dikelilingi oleh para malaikat. Selain itu, allah menyebut-nyebut mereka kepada para malaikat.”
Sementara itu dalam al-Quran allah menjanjikan kepada orang yang berilmu akan diangkat derajatnya.
Hai orang-orang yang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:”berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya allah aka memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan:”berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan,(QS Al-Mujadilah:11).
(Sumber:45 jalan menuju surga, Amer bin Muhammad Al-Madari ,hasyimi)

Kisah Persahabatan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar


Kisah Persahabatan Nabi Muhammad Saw.
Dan Abu Bakar
Dalam perjalanan hijrah ke madinah, Rasulullah Saw.dan Abu Bakar r.a. bersembunyi di gua tsur. Nabi tidak terbiasa menaiki tempat seperti itu,yan diimpit bebatuan runcing dan tajam, sedangkan beliau tidak beralas kaki. Kaki beliau menuntunya hingga mulut gua. Nabi akan masuk, namun Abu Bakar mencegahnya dan berkata,”Jangalah engkau masuk hingga aku masuk terlebih dahulu!”
Abu Bakar r.a. pun masuk dan meraba-raba rongganya. Ia mendapati tiga lubang kecil. Disobeknya kain untuk menutupi satu lubang,sedangkan dua lubang yang lain ia tutup dengan kedua kakinya,khawatir jika lubang itu adalah sarang binatang berbisa yang berbahaya. Lalu ia mengundang Rasulullah Saw.untuk masuk. Beliau pun masuk. Karena sangat letih, beliau meletakkan kepalanya dip aha Abu Bakar,lalu tertidur.
Kekhawatiran Abu Bakar ternyata terbukti, disalah satu lubang yang ditutup dengan kakinya terdapat ular berbisa. Kaki Abu Bakar pun dipatuknya. Dalam keadaan demikian, ia tidak mungkin menarik kakinya, agar ular itu tidak keluar dari tempatnya dan tidak membangunkan Rasulullah Saw.yang tertidur di pahanya. Akan tetapi, rasa sakit Abu Bakar makin menjadi-jadi, eshingga membuatnya tidak tahan. Air mata kesakitan pun jatuh dan menetes di wajah Rasulullah Saw. beliau terkejut dan bangun.
“Ada apa,wahai Abu Bakar?” Tanya Rasulullah Saw.
“Aku dipatuk ular,wahai Rasulullah,”jawabnya.
Maka rasulullah segera mengobati luka patukan itu hingga sembuh.
Ketika siang menjelang, cahaya pun masuk ke gua. Rasulullah menyaksikan Abu Bakar tidak lagi memakai baju yan gdikenakannya ketika dijalan. Ketika ditanya, Abu Bakar menceritakan bagaimana duduk persoalannya, bahwa baju itu telah disobeknya untuk menutup lubang di dalam gua.
Serta merta Rasulullah Saw. mengangkat tangan beliau sambil berdoa,”Ya Allah, jadikan Abu Bakar sederajat denganku di akhir kiamat.”
(Sumber: Berkas-Berkas Cahaya Kenabian,Ahmad Muhammad Assyaf, Era intermedia.”Kado buat sahabat”,Izzatul Jannah )

QS.Al.hujurat:13

QS.AlHujurat:13
Allah berfirman, hai sekalian manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi allah adalah yang lebih takwa diantara kamu sesungguhnya allah Maha mengetahui lagi Mahateliti(al-Hujurat:13).Indah sekali ya ,? Allah telah menciptakan perbedaan agar terjalin hubungan, bukan untuk menyulut perpecahan.